Serukanlah manusia supaya (melaksanakan) haji, niscaya mereka akan datang kepada engkau dengan berjalan kaki dan dengan mengendarai unta yang kurus yang datang dari penjuru yang jauh ”.

(Q.S: Al-Hajj: 27)


Selasa, 04 Mei 2010

Persiapan Terakhir Calon Haji

Keberangkatan haji yang tinggal menghitung hari para calon jamaah haji perlu melakukan persiapan terakhir dengan sebaik-baiknya. Hal yang paling penting diperhatikan adalah menjaga kesehatan dan menghemat tenaga.

Haji merupakan ibadah yang menuntut fisik yang prima. Sebanyak 70 persen kegiatan ibadah haji merupakan ibadah fisik, seperti tawaf, sa”i, dan melempar jumrah.

Demikian pula perjalanan dari tempat penginapan ke masjid, ziarah ke tempat-tempat bersejarah dan lain-lain, semuanya memerlukan kesiapan fisik. Bahkan, perjalanan di pesawat selama sekitar sembilan jam 20 menit dari Indonesia ke Arab Saudi bisa menimbulkan rasa capek, bosan maupun jet lag, terutama bagi mereka yang belum pernah naik pesawat terbang.

Untuk menjaga kesehatan dan menghemat tenaga, calon jamaah haji perlu menjaga pola pikir, pola makan, dan pola hidup. Pola pikir berkait, misalnya, dengan keluarga yang akan ditinggalkan, terutama balita dan anak-anak.

Banyak calon jamaah haji yang khawatir bahkan stres memikirkan anak-anaknya yang ditinggalkan berhaji selama sekitar 40 hari (haji reguler). Tak perlu khawatir, apalagi stres. Allah SWT menegaskan dalam Alquran, ”Fa idzaa ”azamta, fatawakkal ”alallaah”, jika kamu sudah berazam atau berniat, maka bertawakkallah kepada Allah. Jadi, jawaban persoalan tersebut adalah pasrahkan semua urusan, termasuk soal anak-anak atau keluarga yang ditinggalkan, kepada Allah SWT.

Menjaga pola makan artinya memperhatikan asupan makanan, baik frekuensi makan maupun kandungan gizinya. Adapun menjaga pola hidup, terutama berkait dengan waktu istirahat dan tidur. Biasanya hari-hari terakhir menjelang berangkat haji, ada saja tamu yang datang. Apalagi kalau ada acara syukuran mau pergi haji (walimatussafar). Dalam keadaan demikian, calon jamaah haji harus tetap memperhatikan pola makan maupun istirahat.

Hal yang juga berkait dengan menjaga pola hidup adalah berolahraga secara teratur. Olahraga terbaik adalah Senam Kesegaran Jasmani (SKJ), thread mill dan jalan kaki.

Selain persiapan fisik, tidak kalah pentingnya adalah persiapan rohani atau spiritual. Hal yang terpenting adalah selalu menjaga niat agar lurus semata-mata karena Allah. Bila sudah demikian, apa pun yang terjadi, kita akan selalu ikhlas dan tidak menyalahkan orang lain.

Selain itu, memaafkan kesalahan orang lain. Siapapun dia, bahkan seandainya pun dia (orang yang bersalah itu) tidak mau meminta maaf kepadanya. Jangan sampai kita berangkat haji dalam keadaan hati masih mangkel atau kesal.

Di samping itu, para calon jamaah haji harus betul-betul melatih diri untuk menahan amarah. Ada tiga hal yang perlu dilakukan. Yakni, wajah selalu menyenangkan atau dihiasi senyum; lisan selalu mengeluarkan kata-kata yang baik dan bersikap dermawan, baik dengan hartanya, ilmunya maupun tenaganya.

Artikel Terkait



Tidak ada komentar:

Posting Komentar