Serukanlah manusia supaya (melaksanakan) haji, niscaya mereka akan datang kepada engkau dengan berjalan kaki dan dengan mengendarai unta yang kurus yang datang dari penjuru yang jauh ”.

(Q.S: Al-Hajj: 27)


Selasa, 04 Mei 2010

Persiapan Panjang Haji dan Umrah

Lebih dari sekadar persiapan fisik, tidak kalah pentingnya adalah persiapan ilmu dan kebersihan lahir dan batin. Termasuk kehalalan rezeki yang digunakan untuk menunaikan haji atau umrah, maupun dalam kehidupan sehari-hari.

Keinginan untuk dapat melaksanakan ibadah di Tanah Suci dapat dilaksanakan melalui berhaji dan umrah. Berbeda dengan haji yang hukumnya wajib bagi umat Islam yang mampu, hukum dari ibadah umrah adalah sunnah. Tapi, umrah akan menjadi wajib manakala telah diniatkan atau menjadi nazar.

Setiap Muslim yang ingin menunaikan ibadah haji dan umrah, tersimpan dalam hatinya harapan ketika kembali ke Tanah Air akan mendapatkan ridha Allah SWT dan diterima segala ibadahnya. Bagi yang berhaji berharap menjadi haji yang mabrur. Sedangkan yang melaksanakan ibadah umrah berharap mendapatkan predikat maqbulah atau umroh yang diterima.

Untuk bekal persiapan haji perlu dilakukan pesiapan lahir dan batin secara terintegrasi untuk mengoptimalkan pelaksanaan ibadah di Tanah Suci. Beribadah haji dan umrah perlu persiapan panjang. Secara lahir perlu diperhatikan kesehatan fisik calon jamaah. Karena ibadah haji merupakan ibadah fisik, selain melakukan persiapan manasik haji, perlu juga dilakukan latihan fisik.

Secara finansial kita dapat mulai mempersiapkan tabungan untuk berhaji sejak jauh-jauh hari sembari mempersiapkan ilmu berhaji melalui banyak membaca dan mendengarkan pengalaman dari orang-orang yang telah terlebih dahulu berangkat. Karena ibadah haji merupakan ibadah yang cukup dilakukan satu kali seumur hidup kita perlu mempersiapkannya dengan sungguh-sungguh untuk menggapai kemabruran.

Hakikat dari melaksanakan ibadah haji dan umrah adalah niatan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan membawa perubahan kepada umat yang melaksanakan tentunya ke arah perbaikan. Mempersiapkan biaya yang diperoleh secara halal, meluruskan niat untuk ibadah, bertaubat kepada Allah, dan meminta maaf atas segala kesalahan yang pernah diperbuat, sangat penting untuk dilakukan.

Allah Mahasuci dan hanya menerima yang baik. Oleh karena itu, harta yang dipergunakan untuk berangkat ke sana haruslah harta yang bersih. Mempelajari cara berhaji dan berumrah dengan manasik haji dan umrah juga jangan sampai terlewatkan. Hal ini merupakan persiapan yang sangat esensil untuk dilakukan sebelum berangkat.

Dalam mempersiapkan diri sebelum kita berangkat menunaikan ibadah haji, kita perlu meluruskan niat, melegalkan harta, melapangkan dada, lincah ibadah, lembut bicara, dan melengkapi ilmu agama yang kita miliki. Luruskan niat kita berangkat hanya untuk beribadah karena Allah, memastikan bahwa tidak ada bagian yang haram pada harta yang kita gunakan untuk berangkat, berlatih sabar, pelihara ucapan dan pikiran kita, manfaatkanlah semua waktu yang kita miliki di Tanah Suci hanya untuk beribadah kepada Allah SWT, serta yang terakhir bekalilah diri kita dengan ilmu berhaji sehingga ibadah yang kita lakukan di sana maksimal.

Dalam mempersiapkan ilmu beribadah jangan sampai kita hanya ikut-ikutan dan tidak memahami maknanya dengan tepat. Kita harus memahami makna ibadah yang kita lakukan dengan baik, baik itu shalat, puasa, dan berzakat. Dalam hal berhaji pemahaman ilmu manasik yang kita miliki harus lengkap. Inilah langkah untuk mencapai kemabruran.

Ia menegaskan, mempersiapkan keberangkatan haji sebaik mungkin dan menjaga kehajian yang diperoleh setibanya di Tanah air, tentunya menjadi kewajiban, sekaligus harapan bagi para jamaah haji, tidak hanya di Indonesia, tapi di manapun. Arah kehidupan yang membawa nilai kebaikan, tidak hanya bagi diri sendiri, tapi juga bagi orang-orang terdekat pun diharapkan timbul setelah melaksanakan ibadah yang menjadi kewajiban bagi seluruh umat Islam yang mampu secara fisik dan finansial.

Untuk mendapatkan kemuliaan predikat mabrur bagi jamaah yang menunaikan ibadah haji, perlu terkumpul pula di dalam hatinya niat yang ikhlas, melaksanakan haji sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad saw, dan mempergunakan harta yang diperoleh secara halal untuk melaksanakannya ibadahnya.

Artikel Terkait



Tidak ada komentar:

Posting Komentar